Kamis, 01 September 2011

5 kejadian yang paling kebetulan

Kutukan Mobil James Dean

Pada bulan September 1955, James Dean tewas dalam kecelakaan mobil yang mengerikan saat ia mengemudikan mobil Porche sportnya. Sesudah itu mobilnya tampaknya menjadi mobil pembawa sial.
a) Saat mobilnya diderek dari tempat terjadinya kecelakaan dan dibawa ke garasi, mesinnya copot dan jatuh mengenai mekaniknya, dan menghancurkan kedua kakinya.
b) Akhirnya mesinnya dibeli oleh seorang doctor, yang memasangnya di mobil balapnya dan tewas setelah itu, saat dia balapan. Pembalap lain, di balapan yang sama, tewas dimobilnya, yang dipasangi poros kardan milik James Dean.
c) Tempat dimana porche milik James Dean diperbaiki, yaitu sebuah garasi, rusak terbakar habis.
d) Kemudian mobil itu dipamerkan di Scramento, namun tiba-tiba rusak berantakan dan melukai pinggul seorang remaja.
e) Di Oregon, trailer dimana mobil itu diperbaiki terselip dan menghantam sebuah toko.
f) Akhirnya, tahun 1959, secara misterius mobil itu rusak berantakan menjadi 11 bagian.
 
 
Peluru yang sampai ke target setelah bertahun-tahun.

Henry Ziegland mengira dia pintar menghindar. Tahun 1883, dia putus dengan pacarnya, yang kemudian sangat stress dan bunuh diri. Kakak laki2 pacarnya sangat marah kemudian mendatangi Ziegland dan menembaknya. Setelah yakin dia sudah membunuh Ziegland, dia mengarahkan pistol ke dirinya sendiri dan bunuh diri. Kenyataanya Ziegland hanya tergores sedikit di wajah dan pelurunya nyasar dan nyantol di pohon. Tentu saja Ziegland merasa sangat beruntung. Bertahun-tahun kemudian dia memutuskan untuk menebang pohon itu, dengan peluru yang masih nyantol. Karena merasa pohon itu susah ditebang dia memutuskan untuk meledakkannya dengan memakai dinamit, Sial sekali ledakannya membuat peluru itu mengenai kepalanya, dan dia tewas seketika. (Source: Ripley's Believe It or Not!) 
 
 
Novel yang memprediksi takdir Titanic, dan kapal lain yang hampir mengikuti

Morgan Robertson, tahun 1898, menulis “Futility”. Menggambarkan maiden voyage(pelayaran perdana) dari kapal mewah untuk melintasi samudra Pasifik yang bernama Titan. Meskipun banyak yang sesumbar kapal ini tidak bisa tenggelam, kapal ini menabrak lapisan es dan tenggelam dengan memakan banyak korban. Tahun 1912, Titanic, transatlantic luxury liner, mengalami peristiwa persis seperti yang digambarkan novel. Kalau di novel , bulan kecelakaan adalah April, peristiwa tenggelamnya Titanic juga April. Kalau di novel penumpangnya ada 3000 orang, dalam realita sebanyak 2.207. Dalam novel ada 24 lifeboat, kenyataannya 20. Sebulan setelah Titanic tenggelam, kapal liar bepergian melintasi Atlantik yang berkabut dengan seorang anak muda yang mengendalikan. Saat dia ingat kembali mengenai Titanic , dan mengingat bahwa nama kapalnya sendiri adalah Titanian, dia mulai merinding dan menghentikan kapal. Saat itulah bongkah es besar menghantam di depan jalur yang mereka lewati. Titanian selamat.
 
 
3 orang asing di kereta, dengan nama akhir yang komplementer

Tahun 1920, 3 pria Inggris bepergian terpisah melalui Peru. Saat mereka saling berkenalan, Cuma mereka orang yang ada di dalam kereta. Ternyata perkenalan mereka lebih mengejutkan dari yang mereka bayangkan. Pria pertama memiliki nama akhir Bingham, pria kedua memiliki nama akhir Powell, dan pria ketiga memiliki nama akhir Bingham-Powell, dan mereka tidak ada hubungan saudara. (Source: Mysteries of the Unexplained)


Dua Mr. Brysons, di kamar hotel yang sama

Waktu sedang dalam perjalanan bisnis di akhir tahun 1950an, Mr. George D. Bryson berhenti dan masuk ke sebuah hotel di Brown Hotel di Louisville, Kentucky. Setelah menandatangani surat registrasi dan diberi kuci kamar 307, dia berhenti di meja surat untuk melihat surat-suratyang ada. Ternyata ada surat yang ditujukan untuknya kata seorang mail girl, dan diberikanlah surat itu padanya. Sebuah surat dalam amplop yang dialamatkan ke Mr. George D. Bryson, room 307. Tidak akan terlalu aneh, kecuali surat itu bukanlah untuknya, tapi untuk ruang 307 dan orang yang menempati sebelumnya, orang lain dengan nama George D. Bryson. (Source: Incredible Coincidence, Alan Vaughan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar